BPBD Gelar Rapat Evaluasi Penanganan Banjir di Wilayah Kroya Dan Nusawungu

CILACAP – Dalam rangka mewujudkan penanganan kebencanaan yang sesuai dengan Standard Operating Procedure (SOP), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap menggelar Rapat Evaluasi Penanganan Banjir, Rabu (11/5/22), bertempat di Ruang rapat BPBD Cilacap.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cilacap Wijonardi menjelaskan, rapat ini guna mengevaluasi penanganan banjir di 10 Desa di wilayah Kecamatan Kroya dan Nusawungu Cilacap yang terjadi pada bulan Maret lalu.

Rapat ini mengevaluasi terkait penanganan bencana diantaranya koordinasi, Manajemen Kebencanaan, Incident Commander (IC), hingga dukungan logistik.

“Kita tekankan pada Manajemen Kebencanaan, mulai dari awal terjadinya bencana, harus melakukan assessment oleh Tim Reaksi Cepat (TRC), tugasnya untuk melakukan kaji cepat menghitung potensi – potensi yang terjadi. Kemarin ketika terjadi bencana di Kroya itu kita masih belum siap siaga,” kata Wijonardi.

Lebih lanjut Wijonardi mengatakan, bahwa saat terjadi bencana banjir di wilayah Kroya dan Nusawungu penanganannya belum sistematis. Diantaranya pendirian posko – posko.

“Pembuatan posko di desa, di kecamatan, harus ada posko penerimaan relawan, posko penerima logistik, pendistribusian ke desa – desa, dan untuk Dinas Sosial dengan Tagana fokus pada dukungan logistiknya,” katanya.

Wijonardi mengatakan, bahwa luapan sungai kali ijo dan sungai gatel menjadi penyebab utama banjir melanda wilayah Nusawungu.

“Ini yang harusnya dilakukan pasca bencana oleh BBWS Serayu Opak karena ini merupakan teknis, dan bukan tugas dari BPBD. Kalau sudah diketahui titik penyebabnya, pihak terkait harus bisa menghitung berdasarkan periode tahun ini, memperbaiki tanggul – tanggul yang ada, karena wilayah Nusawungu termasuk wilayah yang rutin setiap tahun terjadi banjir, penyebabnya ada luapan juga dari wilayah Sumpiuh Banyumas,” ujar Wijonardi.

Dari hasil rapat evaluasi penanganan banjir, Wijonardi berharap agar pihak terkait yang bertanggungjawab terhadap peririgasian harus lebih proaktif, dan lebih melakukan kajian dengan seksama, agar wilayah Cilacap dapat terbebas dari banjir. (tan/bercahayafm)