BANJARNEGARA – Menggeliatnya sektor ekonomi dimasa pandemi saat ini menjadi perhatian tersendiri bagi Bank Indonesia untuk terus hadir memberikan dukungannya melalui berbagai macam program unggulannya.
Seperti yang dilakukan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw) Purwokerto yang senantiasa memberikan dukungan terhadap pengembangan pariwisata maupun pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah di Jawa Tengah.

Disela kegiatan Dieng Culture Festival 2021 – Kepala KPw BI Purwokerto – Samsun Hadi mengatakan, sejauh ini Bank Indonesia telah mempunyai layanan untuk mempermudah pengusaha dalam berinvestasi di daerah melalui Koridor Ekonomi Investasi Perdagangan dan Pariwisata Jawa Tengah (Keris Jateng).
Dijelaskan jika program Keris ini merupakan hasil sinergi antara BI bersama Pemprov Jateng, dan pihak terkait lain untuk bersama-sama mengintegrasikan program yang mendukung investasi di Jateng. Baik investasi penanaman modal dalam negeri maupun penanaman modal asing.
Selain itu, Keris Jateng menjadi forum koordinasi untuk mengintegrasikan sumber daya dan kekuatan daerah dalam rangka mendorong pertumbuhan sektor perdagangan, pariwisata, dan investasi. Sementara untuk program kerja utama Keris Jateng yaitu “Central Java Potential Investment Challenge” (CJPIC).
Ditanya soal program untuk UMKM, Samsun Hadi mengungkapkan, KPw BI Purwokerto sudah memberikan sejumlah fasilitasi terkait bantuan permodalan maupun bimbingan lainnya kepada para pelaku UMKM.
Bahkan untuk saat ini sektor UMKM turut didorong lebih maju dan berkembang pemasarannya melalui pemanfaatan digitalisasi. Adalah Qris Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) sebagai metode pembayaran yang mudah dan efisien. Diantaranya menyasar pelaku UMKM jenis makanan, minuman maupun feshion.
Dikatakan sejauh ini, di Karisidenan Banyumas termasuk Kabupaten Cilacap pada akhir tahun 2020 tercatat ada 60 ribu pelaku UMKM yang telah mengikuti program Qris. Sementara pada hingga Oktober 2021 tercatat ada 130 ribu peserta dari total yang ditargetkan mencapai 140 ribu UMKM.
Terkait target tahun ini, pihaknya optimis dapat tercapai terlebih manfaat Qris sudah terbukti dan dirasakan langsung. Yakni baik oleh pelaku UMKM sebagai pesertanya maupun dari pihak pembeli atau pengguna lainnya.
Adapun rinciannya, total pencapaian per 29 Oktober 2021, ada sebanyak 132.973 peserta. Terdiri dari 60.308 untuk Kabupaten Banyumas, disusul Kabupaten Cilacap 40.694 peserta, Purbalingga 18.214 peserta, dan Banjarnegara 13.757 peserta.
“Qris ini memang sesuatu yang baru bagi pembeli dan penjual. Tapi edukasi harus terus kita didorong. Karena ini juga menjadi satu pintu masuk juga bagi UMKM dalam memasuki dunia perbankan. Terlebih banyak UMKM yang sejauh ini ada yang masih unbankablle karena masalah administrasi dan lainnya. Jadi dengan Qris ini sangat bagus untuk menjawab mereka para pelaku UMKM, khususnya di Jateng,” kata Samsun Hadi Selasa (03/11/21).
Samsun Hadi berharap, kondisi pandemi ini dapat segera berakhir. Sehingga roda perekonomian khususnya di Jawa Tengah dapat berjalan normal kembali.
“Pandemi ini diharapkan cepat berakhir, sehingga roda perekonomian kembali berjalan melalui sektor pariwisata maupun UMKM. Tidak terkecuali di Kabupaten lain seperti Cilacap yang juga memiliki potensi sangat baik dalam hal tersebut,” tandasnya.
(Guruh)