Permintaan Pemotongan Hewan Kurban Meningkat, Dispertan Lakukan Pemantauan Di RPH

Kabid Peternakan pada Dinas Pertanian Cilacap – Suharyono (sebelah kanan mengenakan baju muslim) dan Kasi Kesehatan Hewan dan Kesmavet – Slamet Sugino (sebelah kiri mengenakan baju muslim dan peci) melakukan peninjauan langsung ke RPH Cilacap Jumat (31/07/20).

CILACAP – Kendati pandemi Covid-19 saat ini belum usai, namun ternyata tidak menghilangkan suasana khidmat perayaan Idul Adha 1441 Hijriah di Cilacap. Bahkan masyarakat masih antusias untuk menunaikan niatnya berkurban disejumlah tempat.

Seperti kondisi yang terpantau oleh tim pemberitaan Bercahaya FM, Rumah Pemotongan Hewan atau RPH yang berlokasi di Kecamatan Jeruklegi, Kabupaten Cilacap, mengalami kebanjiran permintaan layanan pemotongan hewan kurban. Bahkan jumlahnya meningkat dua kali lipat dibandingkan pada hari biasanya.

Disela pemantauan penyembelihan hewan kurban, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Cilacap – Supriyanto melalui Kabid Peternakan Suharyono mengatakan, dalam sehari terdapat 16 ekor Sapi yang diserahkan kepada RPH oleh sejumlah panitia kurban dari beberapa Masjid lingkup Kota Cilacap. Oleh karenanya guna mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat, ada sebanyak 9 orang petugas yang diterjunkan oleh RPH Cilacap.

“Hari ini permintaan pelayanan pemotongan hewan kurban di RPH mencapai 16 ekor sapi per hari. Sementara sisanya akan dilanjutkan keesokan harinya,” jelasnya.

Terkait teknisnya, lanjut Suharyono, pemerintah Kabupaten Cilacap melakukannya secara hati-hati di tengah Covid-19 ini. Diantaranya seluruh petugas diharuskan mengenakan pelindung wajah atau Face Shield dan masker, termasuk sarung tangan. Sehingga dia menilai pemotongan di RPH sudah cukup baik. Yakni selain aman dan efisien, tetapi juga mengutamakan aspek kebersihan atau higeinis.

Dikatakan, pemotongan hewan kurban di RPH menurutnya sesuai dengan amanat dari Pemkab Cilacap dalam kondisi pandemi saat ini. Yakni berupaya menghindari terjadinya kerumunan massa dalam serangkaian kegiatan pada hari raya Idu Adha.

“Pemotongan dilakukan di RPH ini diantaranya juga untuk meminimalisir terjadinya kerumunan warga di saat pendemi COVID-19. Jika dilakukan di lokasi-lokasi sebelumnya warga banyak yang datang berkerumun untuk mengambil jatah daging Qurban dan saat ini jelas seperti itu melanggar protokol kesehatan Covid-19,” kata Kabid Peternakan, Suharyono, Jumat (31/07/20)

Suharyono menambahkan, sampai saat ini kualitas daging sapi di RPH masih cukup baik dan layak konsumsi.

“Kami sudah periksa satu persatu, baik secara antemortem (sebelum dipotong) dan postmortem (setelah dipotong) hasilnya masih cukup baik. Bahkan belum ada Cacing Hati yang ditemukan, tapi kita akan terus tunggu hasil akhirnya” pungkasnya.

(guruh)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *