Petani Kopi Terancam Merugi

Pendampingan Petani Kopi Desa Cijeruk, Kecamatan Dayeuhluhur, Kabupaten Cilacap untuk menghasilkan produksi panen kopi berkualitas.

Awal April ini para petani kopi di Kecamatan Dayeuhluhur segera memasuki masa panen. Sayangnya, sejumlah petani kopi Dayeuhluhur terancam merugi karena ketersediaan sarpras pendukung pengolahan hasil panen yang dinilai masih belum mencukupi untuk memproduksi hasil panen tahun ini. Hitungan produksinya yakni sekitar 200 ton. Dari hasil panen ini, diperkirakan produksi kopi berkualitasnya mencapai 150 ton.

Kepada Bercahaya FM, pendamping petani kopi Dayeuhluhur, Muddasir Faisal Khak mengatakan, dari dua lokasi perkebunan yakni Desa Cilumping dan Cijeruk, belum lama ini telah memanen sekitar 3 ton kopi. Namun panen kopi tersebut belum dibarengi dengan ketersedian sarpras yang memadai.

Katanya, sampai saat ini dari belasan gapoktan, masing-masing baru memiliki satu set alat pengolahan kopi. Karena kapasitas produksi yang minim, hasil panen berlimpah tidak dapat diolah dengan maksimal. Dilain sisi, ada tuntutan pasar untuk pemenuhan pasar ekspor yang mencapai ratusan ton.

“Untuk fasilitas dan sarpras, ini yang menjadi kendala para petani. Karena hanya ada satu set disentralnya dan kalo dilihat dari kebutuhanya tidak sebanding, alat satu tidak mungkin digunakan untuk ratusan ton paling tidak memerlukan tambahan alat untuk mennghasilkan panen kopi yang berkualitas,” ungkapnya.

Faisal berharap, dinas terkait lebih memperhatikan kondisi tersebut melalui bantuan sarpras petani kopi. Terlebih kopi saat ini dijadikan salah satu produk unggulan Cilacap. (Guruh)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *