Kemeriahan Gelaran Ritual Budaya Merdi Bumi di RT 01/04 Grumbul Sitara Wetan Desa Jetis Kecamatan Nusawungu, Senin (08/04).
Ribuan petani Kecamatan Nusawungu turun ke jalan untuk menggelar Kirab Ritual Budaya Merdi Bumi. Mereka merupakan petani yang berasal dari beberapa dusun, seperti Dusun Sitara Wetan dan Kulon, serta Desa Jetis.
Kirab Ritual Budaya Merdi Bumi merupakan perwujudan ungkapan rasa syukur atas hasil panen yang mereka dapatkan. Oleh karenanya, dalam kirab mereka membawa berbagai macam hasil bumi yang dikemas dalam bentuk empat gunungan untuk diarak keliling desa. Lebih menarik, peserta kirab menggunakan pakaian adat Jawa dan sebagian ala kerajaan dan lainnya berpakaian petani.
Ketua Desa Wisata Karangbanar – Muharno mengatakan, secara umum hasil panen yang dirasakan masyarakat diwilayahnya tahun ini jauh meningkat dibandingkan sebelumnya. Ia menggambarkan, untuk satu hektar lahan persawahan mampu menghasilkan sekitar 15 ton gabah.
“Kalo tahun lalu dari satu hektar hanya 10 ton kalo ini sekarang sampai 15 ton,” ungkapnya.
Ritual Budaya Merdi Bumi ini diharapkan menjadi sarana mempererat tali persaudaraan dan mencerminkan kebersamaan antar warga desa Jetis. Selain itu sebagai upaya melestarikan sebuah tradisi budaya lokal yang makin terpinggirkan oleh budaya modern maupun asing saat ini.
Lebih lanjut, untuk mendongkrak potensi desa wisata, kegiatan budaya ini direncanakan bakal menjadi salah satu even tahunan diwilayahnya.
“Merdi Bumi tahun ini semoga bisa mempererat tali persaudaraan dan mencerminkan kebersamaan antar warga desa jetis itu sendiri dan di jadikan momen untuk acara silaturohim antara warga dengan harapan bisa melestarikan sebuah tradisi budaya lokal yang makin terpinggirkan oleh budaya-budaya modern dari abad ini,” jelas H. Muharno.
Terpisah, Bintara Pembina Desa – Babinsa Jetis Koramil 05 Nusawungu – Sertu Supriyanto menilai, Ritual Budaya Merdi Bumi menjadi kegiatan yang sangat bermakna dan penting dilakukan agar lestari. Dan warisan leluhur ini katanya harus dikenalkan pada generasi muda sehingga terjaga dari kepunahannya.
“Kegiatan Gelar Budaya Merdi Bumi mengajarkan kepada anak-anak sekarang tentang pentingnya menjaga sebuah warisan leluhur dari para pendahulunya yaitu sebuah tradisi ungkapan rasa syukur kepada Sang Pencipta akan anugerah Nya yang tak terhingga kepada semua masyarkat Desa Jetis,” ujar Sertu Supriyanto. (guruh)