Bersama Pemkab Cilacap Bersama Kodim 0703 Gelar Karya Bakti Penanganan Tanggul Darurat Di Pantai Lengkong

CILACAP – Pemerintah Kabupaten Cilacap bersama TNI Kodim 0703 Cilacap dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu Opak mengadakan Kegiatan Karya Bakti berupa penanganan tanggul darurat di sepanjang Pantai Lengkong, Kelurahan Mertasinga, Kecamatan Cilacap Utara, Selasa (30/11/21).

Kegiatan di awali dengan apel bersama yang di pimpin oleh Kepala pelaksana Badan penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Cilacap, Wijonardi. Dalam sambutannya Wijonardi menyampaikan bahwa pada Oktober lalu telah terjadi abrasi di sepanjang pesisir Pantai Lengkong yang telah menyebabkan tanggul pantai jebol dan mengakibatkan beberapa nelayan menghentikan sementara aktivitasnya untuk pergi melaut. Namun demikian, kondisi cuaca yang kurang mendukung membuat proses penanganan tanggul menjadi terhambat dan kurang maksimal.

“Untuk itu, dengan adanya kegiatan penanganan tanggul darurat yang dilaksanakan oleh Keluarga Besar Kodim 0703/Cilacap pada hari ini mudah-mudahan dapat meminimalisir dampak dari gelombang pasang air laut yang semakin meluas. Oleh karena itu, saya sangat berharap agar kegiatan ini dapat dilaksanakan dengan sebaik baiknya sehingga hasil dapat memberikan manfaat,” jelasnya.

Wijonardi menyebut, pada bulan Oktober lalu, tanggul yang jebol hanya 200 meter, namun saat ini sudah hampir mencapai 1.000 meter.

“Kalau kita terlambat menangani ini akan semakin meluas lagi karna masalah La Nina masih terus berjalan sampai bulan Februari 2022”, kata Wijonardi.

Selain sebagai upaya untuk memperkuat tanggul, Kegiatan Karya Bakti ini, juga dalam rangka menyambut Hari Juang Kartika yang diperingati setiap tanggal 15 Desember.

Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Kabupaten Cilacap, Saiful Hidayat menerangkan, setidaknya dibutuhkan 10 ribu kantong geobag untuk mencegah abrasi di sepanjang Pantai Kemiren dan Lengkong.

“Karena jumlah kandi yang harus diisi cukup banyak, maka perlu dukungan dari masyarakat dan semua unsur pihak membantu penangan tanggul jebol. Nantinya, kandi yang sudah diisi dengan pasir, akan di tata di dekat tanggul yang sudah terbentuk. Tujuan dari pada kandi ataupun geobag untuk menyelimuti biar tekanan apabila ada ombak tidak langsung menghantam tanggul yang dari pasir, sehingga ini untuk memperkuat tanggul tersebut,” kata Saiful.

Saiful menyebut, BBWS Serayu Opak menyiapkan 1.500 geobag dan dua unit alat berat, sedangkan kantong kandi di butuhkan sebanyak 10 – 11 ribu kantong kandi, sedangkan bambu yang dibutuhkan sebanyak 8.000 batang. Saiful berharap, tanggul darurat ini bisa bertahan hingga 1 tahun. “Untuk tahun 2022 mudah – mudahan ada penanganan yang permanen,”

Kepala Bidang Operasi dan Pemeliharaan BBWS Serayu Opak, Wisnu Widoyono mengatakan untuk penanganan tanggul secara permanen masih dalam  perencanaan, pihaknya akan melakukan kajian terkait penanganan abrasi bibir Pantai Lengkong dan Kemiren.

Kegiatan ini diikuti sekitar 600 personil dari unsur TNI Kodim 0703/Cilacap, BPBD, Pemuda Pancasila, dan relawan turut berpartisipasi. Untuk meringankan pekerjaan, BBWS Serayu Opak menurunkan dua unit alat berat. (tan/bercahayafm)