CILACAP – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap telah menyiapkan sejumlah antisipasi tehadap terjadinya bencana alam, khususnya di wilayah rawan banjir dan tanah longsor di Kabupaten Cilacap.
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap, Wijonardi menjelaskan,untuk mengantisipasi kejadian bencana BPBD Cilacap, telah siap siaga dengan peralatan seperti, perahu, Genset, Alkon, mobil serbaguna, dan lainnya.
“Untuk BPBD Cilacap, kami dalam kesiapsiagaan bencana, semua sudah kita siapkan sesuai dengan potensi yang ada di kami, dan potensi yang akan terus kami lakukan. Dari peralatan penyelamatan orangnya, ada perahu karet, perahu dayung, perahu mesin tempel , kita punya untuk menolong para pengungsi kebutuhan permakanan nanti bekerjasama dengan Dinas Sosial, kita ada kendaraan dapur umum,Alkon, mobil serbaguna, mobil tangki, tenda darurat serta stok BBR (Bahan Bangunan Rumah) apabila nanti ada rumah roboh,” Jelas Wijonardi.

Kabupaten Cilacap memang sudah di kenal sebagai pusatnya bencana, karena secara geografis wilayah Cilacap memiliki wilayah pantai yang tentunya mempunyai berbagai ancaman bencana, seperti gelombang tinggi, tsunami, puting beliung, dan gempa bumi.
“Kemudian di sisi lain kita juga punya daerah – daerah yang memiliki daerah dataran rendah, kalau terjadi hujan, akan terjadi akumulasi, yang biasa rutin terjadi itu di wilayah Kecamatan Sidareja, Kroya, sebagian Kecamatan Jeruklegi. Nah kalau dari peta BMKG, untuk wilayah yang beresiko tinggi terjadi banjir yakni Kecamatan Sidareja, dan wilayah Distrik Kroya, ada Nusawungu dan Binangun.” katanya.
Wijonardi menghimbau serta mengajak masyarakat agar tetap waspada dan memperhatikan apa yang sudah di peringatkan oleh BMKG Cilacap, akan terjadinya bencana banjir dan tanah longsor di musim penghujan.
“Kami berharap kepada masyarakat di Cilacap untuk siap siaga memperhatikan apa yang sudah diperingatkan oleh BMKG dan di teruskan kepada camat, kades, untuk supaya betul – betul di pedomani. Selalu waspada, menjauhi dari bibir sungai dan bibir pantai dan kemudian daerah – daerah yang rawan dengan longsor,” pungkasnya.
(Intan/BercahayaFm)