CILACAP – Masih seputar hasil rakor persiapan Idul Fitri. Kali ini tradisi takbir keliling yang biasa menjadi pernik warna warni pada malam Idul Fitri dipastikan tidak boleh dilakukan diseluruh wilayah Kabupaten Cilacap. Sebab kondisi penyebaran pandemi Covid-19 di Cilacap saat ini dinilai masih cukup tinggi.
Bupati Cilacap – Tatto Suwarto Pamuji menegaskan, bahwa larangan takbir keliling merupakan bentuk keseriusan Pemkab Cilacap bersama Satgas Covid-19 Cilacap dalam mencegah terjadi lonjakan kasus Covid-19. Terlebih pada umumnya takbir keliling kerap kali menimbulkan kerumunan masa dengan melibatkan banyak masyarakat.
Lebih lanjut, kendati takbir keliling dilarang, Ibadah sholat Idul Fitri tetap diperbolehkan dilaksanakan di Masjid. Yakni dengan ketentuan hanya untuk Masjid yang berada di daerah atau zona aman dari Covid-19. Selain itu penerapan prokes juga diharuskan bagi setiap penyelenggara. Diantaranya penggunaan masker, pemberian jarak, serta aturan kesehatan Covid-19 lainnya.
“Tidak ada takbir keliling, hanya boleh dirumah dan dimasjid. Saya bersama forkopimda juga akan mengecek. Kemudian untuk sholat Idul Fitri kalo bisa tetap di Masjid yang termasuk daerah hijau dari persebaran Covid-19. Dilapangan pun boleh tapi harus ada jarak dan ada pembatasan yang dilakukan, disini butuh peran serta semua pihak, Pak Camat, Kapolsek, Danramil, dan lainnya, ini harus betul betul dilaksanakan,” ungkap Bupati Tatto Suwarto Pamuji.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap – Dr Pramesti Griana Dewi mengatakan, adanya kegiatan peribadahan diharapkan dapat dilaksanakan dengan tetap menjalankan prokes kesehatan.
“Kondisi saat ini seharusnya dapat dipahami secara bijaksana oleh seluruh pihak. Sehingga kejadian seperti tsunami Covid-19 di India dari klaster kegiatan keagamaan, tidak terjadi di Indonesia khususnya Kabupaten Cilacap,” tandasnya.
(Guruh)