Gunakan Protokol Kesehatan, Program BIAS dan POPM Ditargetkan Menyasar Ribuan Anak

CILACAP – Kendati pandemi Covid-19 masih berlangsung, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cilacap tetap berupaya menjalankan sejumlah program kerjanaya dengan optimal. Salah satunya adalah program Bulan Imunisasi Anak Sekolah Measless Rubella atau BIAS MR  yang dibarengkan dengan  POPM dan Penjaringan Kesehatan pada anak Balita  dan Anak sekolah. Kegiatan ini dijalankan menggunakan protokol kesehatan Covid-19 dan mulai dilaksanakan pada bulan September ini.

Seperti yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan melalui petugas Puskesmas Cilacap 1 , di SD Negeri Gumilir 6 Cilacap, Rabu (16/09/20).

Kepala Dinas Kabupaten Cilacap – dr Pramesti Griana Dewi menjelaskan, BIAS adalah kegiatan secara nasional meliputi pemberian imunisasi pada anak sekolah tingkat dasar yang dilaksanakan satu kali dalam setahun setiap Bulan Agustus, September untuk Imunisasi Measless Rubella( MR) dan Bulan Oktober , November untuk imunisasi Difteri tetanus atau DT, dan Tetanus Difteri (Td).

Sedangkan untuk POPM adalah kegiatan upaya  pemutusan rantai penularan Cacingan dan Penjaringan adalah pemeriksaan kesehatan pada anak usia sekolah hal ini dilaksakan bersamaan.

Tujuan dari progam ini adalah memberikan perlindungan jangka panjang bagi anak terhadap penyakit Campak Rubella seumur hidup, 10 tahun penyakit Difteri dan 25 tahun penyakit Tetanus. Sedangkan untuk POPM yaitu pengendalian kecacingan pada anak sekolah dan anak pra sekolah serta Penjaringan Kesehatan diharapkan dapat meningkatkan derajat kesehatan, deteksi dini dan penialain perkembangan bagi anak sekolah dan remaja.

Disinggung soal sasaran program BIAS ini, dr Pramesti mengungkapkan, yakni meliputi anak tingkat sekolah dasar, dengan target sebanyak  91.716 anak.  Mereka terdiri dari  jenjang Kelas 1 SD akan mendapatkan imunisasi Measless Rubella (MR) dan Difteri tetanus (Dt), kemudian Kelas 2 dan 5 SD mendapatkan imunisasi Tetanus Difteri (TD).

Sedangkan untuk Sasaran POPM ada 397.925 anak, yang terdiri dari Anak Sekolah berusia 5-12 Tahun pada jenjang SD, MI. Kemudian Anak Balita yang berusia 1-4 Tahun. Selain itu, Dinkes Cilacap juga memiliki Sasaran Penjaringan atau Siswa Tahun ajaran baru, Siswa Baru, yakni  sebanyak 64.267 anak. Mulai dari jenjang kelas 1 SD, MI, Kelas 1 SMP, sederajat, Kelas 1 SMA, sederajat.

“Dengan demikian target yang harus dicapai untuk pelaksanaan program BIAS ini sebesar 98 persen. Terdiri dari seluruh jumlah sasaran kelas 1, 2 dan 5 di seluruh Sekolah Dasar di Kabupaten Cilacap. Sementara untuk POPM ditargetkan mencapai 75 persen dari sejumlah anak sekolah dan pra sekolah. Sedangkan penjaringan ditargetkan mencapai 100 persen,” ungkapnya.

Pramesti berharap, dimasa pandemi program ini dapat berjalan dengan lancar dan sukses. Tentunya dengan adanya dukungan dari semua pihak baik dari pemerintah maupun masyarakat serta dengan peningkatan higiene sanitasi, pembudayaan perilaku hidup bersih, sehat serta penerapan protokol kesehatan yang benar.

Sementara itu Krista Adayu selaku Guru UKS SD Negeri Gumilir 06 Cilacap, mengatakan bahwa kegiatan yang berlangsung dilingkup kerjanya, secara teknis sudah sesuai dengan arahan dari Dinas Kesahatan Cilacap.

Mulai dari langkah preventif seperti memeriksa kesehatan anak didik, mewajibkan penggunaan masker, menyediakan serta menjalankan sanitasi dengan sabun dan air mengalir, maupun penerapan sosial distancing atau menjaga jarak dan tidak berkerumun. Termasuk mewajibkan anak didik yang datang untuk didampingi oleh salah satu keluarganya.

Pada prakteknya, lanjut dia, dari 63 anak ada sebanyak 59 orang anak kelas 1 yang telah diimunisasi. Imunisasi ini juga dilakukan dalam tiga tahap, guna mencegah terjadinya kerumunan.

Krista Adayu menambahkan, kegiatan imunisasi ini menjadi salah satu hal yang cukup baik. Yakni dapat menambah edukasi kesehatan kepada setiap anak didik khususnya di jenjang SD, maupun untuk para wali murid yang juga ikut dilibatkan dalam kegiatan tersebut.

“Bahkan dari guru kelas satu tadi ada masukan dari kami, untuk diberikan tugas ringan yang nantinya dapat dikerjakan anak – anak bersama orang tua. Yakni dengan cara membuat gambar di kertas lalu diisi manfaat dari imunisasi dan bahayanya jika tidak mengikuti imunisasi,”pungkasnya.

(Guruh)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *