Harga Udang Rebon Merosot, Nelayan Cilacap Menjerit

Merosotnya harga udang rebon di Cilacap membuat nelayan menjerit. Pasalnya dengan hasil tangkap yang melimpah belakangan ini, udang rebon mulai dari jenis Badak, Demere dan Ampas harganya tidak sebanding dengan biaya operasional para nelayan. Kondisi ini diperburuk dengan munculnya isu monopoli dagang.

Monopoli yang dimaksud adalah permainan harga jual murah yang dibuat oleh para tengkulak kecil. Hal ini terkuak pada rapat mediasi nelayan dan pengusaha di aula KUD minosaroyo, Kamis siang.

Salah satu perwakilan nelayan Tegalkatilayu -Tofik mengatakan, sejak tiga hari jelang Idul Adha harga tiga jenis rebon di Cilacap merosot tajam. Untuk jenis unggulan yakni rebon badak bahkan hanya dibandrol sekitar 10 ribu rupiah perkilogramnya. Menurut Tofik, harga rebon makin merosot karena adanya perusahaan yang melakukan pelelangan di Pangandaran dan permainan monopoli dagang.

Sementara Direktur Utama PT.Jenghu Berkat Samudra – JBS – Agwan mengatakan, perusahaan miliknya terpaksa mengambil bahan baku dari Pengandaran. Pasalnya alat pengolahan yang ada di perusahaannya termasuk kategori besar dan membutuhkan banyak bahan baku untuk memenuhi kapasitas produksi. Selain itu pihaknya mengklaim selama ini rela merugi karena banyaknya rebon Cilacap yang berkualitas dibawah standar.

” Dari perusahaan kami tidak ada keinginan menyusahkan para nelayan, bahkan kami beberapakali tetap membeli rebon dengan kondisi berbau dan basah. Dari segi pembelian JBS juga tidak pernah membeli rebon dibawah standar harga. Terkait pengambilan lelang di Pangandaran, kami terpaksa mengambil bahan baku dari luar, karena di Cilacap sendiri tidak mencukupi produksi skala besar. Kami berharap dengan ditentukanya harga minimum, kualitas rebon lokal juga mampu bersaing baik dari kualitas maupun harganya dengan wilayah luar Cilacap,” tegasnya.

Ketua KUD Mino Saroyo Cilacap – Untung Jayanto menjelaskan, berdasarkan hasil musyawarah disepakati, penentuan harga udang rebon dari kedua belah pihak yakni perusahan maupun nelayan.

“Hasil yang didapat hari ini terkait harga minimum rebon, yaitu rebon badak dibandrol 30ribu rupiah, sedangkan Dumere, Ampas, mencapai 15 dan 6 ribu rupiah perkilogramnya,” ungkapnya.

Untung menambahkan, penetapan harga minimum dilakukan untuk mengantisipasi kembali merosotnya harga rebon pada pelelangan. (Guruh)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *