Kilang Pertamina Cilacap Sosialisasikan Kesiapsiagaan Bencana Bagi Masyarakat Pesisir

Cilacap – Tsunami dan banjir rob, menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap menjadi potensi bencana di wilayah pesisir Selatan. Atas dasar itulah, Pertamina Refinery Unit (RU) IV Cilacap menyelenggarakan Sosialisasi Kesiapsiagaan Bencana, pekan lalu. Kegiatan yang dilengkapi pelatihan dapur umum ini diselenggarakan di pasar wisata Small & Medium Enterprise Zero Waste of Kemiren (Semok) di Kelurahan Tegalkamulyan, Kecamatan Cilacap Selatan.

Kali ini Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Gumregah Kelurahan Tegalkamulyan dan BPBD Cilacap yang digandeng oleh kilang terbesar milik Pertamina tersebut. “Kami menyadari dalam penanganan bencana dibutuhkan keterlibatan pemerintah, masyarakat dan dunia usaha. Dalam hal ini Pertamina yang selalu ada dan mendukung kegiatan sosial khususnya di wilayah Kecamatan Cilacap Selatan,” kata Camat Cilacap Selatan, Bintang Dwi Cahyono dalam sambutannya.

Meski demikian, kata Bintang kegiatan ini diharapkan berhenti di tahap pelatihan dan sosialisasi. Dengan kata lain, masih menurutnya semua pihak menghendaki tidak terjadi bencana apapun terutama di wilayah Kabupaten Cilacap. “Kita semua berdoa agar dijauhkan dari seluruh mara bahaya,” ujarnya.

Senada, Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina RU IV Cilacap, Hatim Ilwan mengungkapkan pelatihan dapur umum ini penting untuk menambah keterampilan warga dalam menghadapi situasi yang tidak diharapkan. “Seperti pepatah, sedia payung sebelum hujan. Ketika kita sudah membawa payung, belum tentu akan hujan. Kalaupun terjadi hujan, kita sudah lebih siap menghadapinya. Seperti itulah hakikat pelatihan ini,” ungkapnya.

Dalam kesempatan tersebut, Pertamina juga menyerahkan bantuan peralatan dapur umum untuk FPRB Gumregah, dan penanaman 3.000 pohon cemara laut kepada Lurah Tegalkamulyan, Maini. Sementara itu pemateri dalam kegiatan ini antara lain tim kesehatan dari Puskesmas Cilacap Selatan, BPBD Kabupaten Cilacap dan tim Health, Safety, Security and Environment (HSSE) Pertamina RU IV. Usai penyampaian materi, acara ditutup dengan praktek langsung aktivitas dapur umum.

Adapun kegiatan dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat, seperti kewajiban mengenakan masker, pengaturan jarak tempat duduk, pembatasan jumlah peserta, pembatasan durasi acara, dan pemilihan lokasi acara di ruang terbuka.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *